Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

 Tulis Artikel dan dapatkan Bayaran Tiap Kunjungan Rp 10-25 / kunjungan. JOIN SEKARANG || INFO LEBIH LANJUT

Contoh Soal Peran larutan penyangga dalam tubuh

Contoh Soal Peran larutan penyangga dalam tubuh Pada topik sebelumnya kalian sudah mempelajari mengenai larutan penyangga. Pada topik kali ini, kalian akan mempelajari mengenai peranan larutan penyangga dalam tubuh. Larutan penyangga ada di dalam tubuh? Mungkin itulah pertanyaak kita. Ternyata darah merupakan larutan buffer alami di dalam tubuh manusia. Mari ingat kembali mengenai larutan penyangga.

1. Larutan Penyangga

Larutan penyangga merupakan larutan yang mampu mempertahankan pH sistem pada keadaan awal secara konstan apabila terjadi penambahan sedikit asam, basa dan pengenceran.
Larutan penyangga dibedakan menjadi 2, yaitu :
Larutan Penyangga Bersifat Asam
Larutan penyangga bersifat asam merupakan larutan penyangga yang tersusn atas asam lemah dan basa konjugatnya (garam). Contoh larutan penyangga bersifat asam diantaranya : CH3COOH (asam lemah) dan CH3COO- (basa konjugat)
Larutan Penyangga Bersifat Basa
Larutan penyangga bersifat basa merupakan larutan penyangga yang tersusun atas basa lemah dan asam konjugatnya (garam). Contoh larutan penyangga bersifat basa diantaranya : NH3 (basa lemah) dan NH4+ (asam konjugat)
Gimana sudah ingat kembali, kalau sudah ingat kembali, mari kita lanjutkan pada materi tentang peranan larutan penyangga dalam tubuh.

2. Peranan Larutan Penyangga Dalam Tubuh

Larutan penyangga memiliki banyak peranan dalam kehidupan sehari-hari terutama dalam tubuh manusia. Adapun peran larutan penyangga dalam tubuh diantaranya sebagai berikut.
a. Sistem Penyangga Karbonat dalam Darah
Darah memiliki pH yang relatif tetap disekitar 7,4. Hal tersebut dikarenakan adanya sistem penyangga karbonat dalam darah yaitu H2CO3/HCO3-. Larutan penyangga karbonat tersebut berperan dalam menjaga kestabilan pH dalam darah karena banyak zat yang masuk ke darah baik yang bersifat asam maupun bersifat basa.
b. Sistem Penyangga Fosfat dalam Cairan Sel
Sistem penyangga fosfat (H2PO4-/ HPO42-) merupakan sistem penyangga yang bekerja menjaga pH cairan intra sel. Jika ada zat yang bersifat asam, maka akan segera bereaksi dengan HPO42-. Jika ada zat yang bersifat basa, maka akan segera bereaksi dengan H2PO4-.
c. Haemoglobin (Hb)
Haemoglobin berfungsi mengontrol pH darah pada kisaran 7,35-7,45. Reaksi yang dapat terjadi sehingga Hb ini dapat menjadi sistem penyangga adalah sebagai berikut.
HHb+merupakan asam haemoglobin dan HbO2-merupakan oksihaemoglobin
d. Sistem Penyangga Protein
Protein mengandung gugus yang bersifat asam dan gugus yang bersifat basa. Oleh karena itu, protein dapat bertindak sebagai sistem penyangga dalam tubuh. Adanya kelebihan ion H+ akan diikat oleh gugus yang bersifat basa dan kelebihan ion OH- akan diikat oleh gugus yang bersifat asam sehingga pH dalam tubuh akan relatif tetap.
Contoh soal
Basa konjugat dari H2PO4- yang berperan dalam mempertahankan pH cairan sel adalah....
Penyelesaian
H2PO4-merupakan asam lemah dan basa konjugatnya adalah senyawa yang memiliki jumlah satu buah H lebih sedikit dari asam lemahnya, HPO42-merupakan basa konjugat dari H2PO4-.

Contoh Soal Peran larutan penyangga dalam tubuh

Jika ke dalam darah masuk zat yang bersifat asam dengan jumlah berlebih, maka untuk mempertahankan pH nya, zat asam tersebut akan bereaksi dengan HCO3-. Reaksi yang tepat untuk menjelaskan peristiwa tersebut adalah ....
Asam karbonat (H2CO3) merupakan asam yang tidak stabil dalam bentuknya sehingga dalam tubuh, asam karbonat sering kali mengalami kesetimbangan membentuk gas dan air. Reaksi yang tepat untuk menjelaskan proses tersebut adalah ....
Kelebihan basa dalam darah akan segera dinetralkan dengan cara ion OH-bereaksi dengan ....
pH standar yang terdapat dalam sistem darah manusia adalah ....
Jika cairan intra sel kelebihan zat bersifat asam, maka akan segera dinetralkan oleh HPO42-. Senyawa yang akan dihasilkan dari reaksi tersebut adalah ....
Sistem penyangga fosfat (H2PO4-/ HPO42-) berperan dalam mempertahankan pH cairan intra sel selama proses metabolisme. Proses metabolisme tersebut selalu melibatkan enzim-enzim tertentu. Keterkaitan antara enzim dan derajat keasamaan (pH) pada kondisi tersebut adalah ....
Cairan intra sel zat yang masuk proses metabolisme sebagian memiliki kelebihan sifat basa. Untuk mempertahankan pH cairan intra sel tersebut, sifat basa akan segera bereaksi dengan H2PO4-. Reaksi yang dapat menjelaskan peristiwa tersebut adalah ....
Sistem penyangga yang dapat mempertahankan pH darah pada kisaran 7,35 - 7,45 adalah ....
Protein dapat membentuk sistem penyangga karena ....
Peranan gugus asam pada protein dalam proses mempertahankan pH tubuh adalah ....

Posting Komentar untuk "Contoh Soal Peran larutan penyangga dalam tubuh"