Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

 Tulis Artikel dan dapatkan Bayaran Tiap Kunjungan Rp 10-25 / kunjungan. JOIN SEKARANG || INFO LEBIH LANJUT

Pengertian Sosial Mayarakat

Pengertian Sosial Mayarakat

Hubungan antara manusia yang satu dengan yang lain sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari, dikarenakan manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri atau masih membutuhkan bantuan dari pihak lain. Bersosialisasi pun sangat penting dalam menjalin hubungan yang baik antara manusia yang satu dengan yang lainnya. Jika tidak adanya individu, maka keluarga dan masyarakat pun tidak akan tercipta. Begitu pula dengan individu, tidak akan bisa berjalan sendiri jika tidak adanya keluarga dan masyarakat, karena dengan adanya keluarga dan masyarakat, masing-masing individu dapat mengekspresikan segala hal yang berhubungan dengan sosial.

Di kehidupan sehari-hari sebagai anggota masyarakat istilah sosial sering dikaitkan dengan hal-hal yang berhubungan dengan manusia dalam masyarakat, seperti kehidupan kaum miskin di kota, kehidupan kaum berada, kehidupan nelayan dan seterusnya. Hubungan di lingkungan masyarakat yang terjalin dengan baik merupakan hasil dari hubungan yang baik antara individu yang satu dengan individu lainnya. Individu tidak akan bisa berjalan dengan baik tanpa adanya masyarakat. Masyarakat adalah sekumpulan individu yang mengadakan kesepakatan bersama untuk secara bersama-sama mengelola kehidupan.Masyarakat juga merupakan media untuk mengekspresikan segala hal yang berhubungan dengan masalah-masalah sosial.

Sebenarnya apakah yang dimaksud dengan sosial dari kenyataan-kenyataan tentang istilah tersebut di atas. Dilihat dari sasaran atau tujuan dari istilah tersebut yang berkaitan dengan kemanusiaan, maka dapat diasumsikan bahwa semua pernyataan tersebut pada dasarnya mengarah pada bentuk atau sifatnya yang humanis atau kemanusiaan dalam artian kelompok, mengarah pada hubungan antar manusia sebagai anggota masyarakat atau kemasyarakatan.

Sosial merupakan rangkaian norma, moral, nilai dan aturan yang bersumber dari kebudayaan suatu masyarakat atau komuniti yang digunakan sebagai acuan dalam berhubungan antar manusia. Cross and Smith (dalam Gounaris, et al., 2003)menggambarkan “ikatan sosial sebagai proses mengembangkan dan mendorong relationshipyang saling menguntungkan antara pemberi jasa dan pembeli”. Sementara Wilson and Mummalaneni (dalam Gounaris, et al., 2003) menyatakan bahwa “ikatan sosial sebagai proses yang menjelaskan bahwa tumbuhnya relationship antara dua pihak. Ikatan sosial mempercepat partisipasi antar individu dalam pertukaran karenameningkatkan komunikasi dan aliran informasi yang akhirnya akan meningkatkan relationship secara menyeluruh”.

Menurut Soekanto (2009: 57) berlangsungnya suatu proses interaksi didasarkan pada berbagai faktor, yaitu antara lain:

1. Faktor imitasi, faktor ini mempunyai peranan yang sangat penting dalam proses interaksi sosial. Salah satu segi positifnya adalah bahwa imitasi dapat mendorong seseorang untuk mematuhi kaidah-kaidah dan nilai-nilai yang berlaku. Namun demikian imitasi juga dapat mengakibatkan terjadinya hal-hal yang negatif di mana misalnya, yang ditiru adalah tindakan-tindakan yang menyimpang. Selain itu juga dapat melemahkan atau bahkan mematikan pengembangan daya kreasi seseorang.

2. Faktor sugesti, faktor ini berlangsung apabila seseorang memberi suatu pandangan atau sesuatu sikap yang berasal dari dirinya yang kemudian diterima oleh pihak lain. Jadi proses ini sebenarnya hampir sama dengan proses imitasi, tetapi titik tolaknya berbeda. Berlangsungnya sugesti dapat terjadi karena pihak yang dilanda oleh emosi, yang menghambat daya berpikirnya secara rasional.

3. Faktor identifikasi, faktor ini sebenarnya adalah kecenderungan kecenderungan atau keinginan-keinginan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan pihak lain. Identifikasi sifatnya lebih mendalam daripada imitasi, karena kepribadian seseorang atas dasar proses ini. Proses identifikasi berlangsung dengan sendirinya (secara tidak sadar) maupun dengan disengaja karena sering kali seseorang memerlukan tipe-tipe ideal tertentu di dalam proses kehidupannya.

4. Faktor simpati, faktor ini sebenarnya merupakan suatu proses di mana seseorang merasa tertarik pada pihak lain. Di dalam proses ini perasaan memegang peranan yang sangat penting, walaupun dorongan utama pada simpati adalah keinginan untuk memahami pihak lain dan ingin bekerjasama dengannya. Inilah perbedaan utamanya dengan identifikasi yang didorong oleh keinginan untuk belajar dengan pihak lain yang dianggap kedudukannya lebih tinggi dan harus dihormati kerena memiliki kelebihan-kelebihan atau kemampuan-kemampuan tertentu yang patut dijadikan contoh.

Suatu interaksi sosial tidak akan mungkin terjadi apabila tidak memenuhi dua syarat, yaitu:
1. Adanya kontak sosial (social contact). Kata kontak sosial berasal dari bahasa Latin con dan cum (yang artinya bersama-sama) dan tango (yang artinya menyentuh). Jadi artinya secara harfiah adalah bersama-sama menyentuh. Kontak sosial dapat bersifat positif dan negatif. Kontak sosial yang bersifat positif mengarah pada suatu kerjasama, sedangkan yang bersifat negatif mengarah pada suatu pertentangan atau bahkan sama sekali tidak menghasilkan suatu interaksi sosial. Menurut Soekanto (2009: 60) “kontak sosial dapat pula bersifat primer atau sekunder, kontak primer terjadi apabila yang mengadakan hubungan langsung bertemu dan berhadapan muka, sedangkan kontak sekunder memerlukan suatu perantara”. Sedangkan menurut Abdulsyani (2007: 154) “kontak sosial adalah hubungan antara satu orang atau lebih, melalui percakapan dengan saling mengerti tentang maksud dan tujuan masing-masing dalam kehidupan masyarakat”.

2. Adanya komunikasi. Komunikasi adalah bahwa seseorang memberikan tafsiran pada perilaku orang lain (yang berwujud pembicaraan, gerak-gerak badaniah atau sikap) perasaan-perasaan apa yang ingin disampaikan oleh orang tersebut. Orang yang bersangkutan kemudian memberikan reaksi terhadap perasaan yang ingin disampaikan oleh orang laintersebut. Sebagaimana menurut Abdulsyani (2007: 155) “komunikasi adalah persamaan pandangan antara orang-orang yang berinteraksi terhadap sesuatu”.

Dapat disimpulkan bahwa kepercayaan sosial (social trust) merupakan harapan yang tumbuh di dalam sebuah masyarakat yang ditunjukkan oleh adanya perilaku jujur, teratur, dan kerjasama berdasarkan norma-norma yang dianut bersama-sama anggota masyarakat. Dan tentunya tidak terlepas dari tiga elemen dasar kepercayaan sosial (Social Trust)yaitu: 1) Adanya kepercayaan (saling percaya), 2) Sistem nilai/norma, 3) Hubungan kerja sama.

Posting Komentar untuk "Pengertian Sosial Mayarakat"