Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

 Tulis Artikel dan dapatkan Bayaran Tiap Kunjungan Rp 10-25 / kunjungan. JOIN SEKARANG || INFO LEBIH LANJUT

Pengertian Sikap Siswa

Sikap dinyatakan dengan istilah “attitude” yang bersal dari kata latin “aptus” yang berarti keaadaan sikap secara mental yang bersifat subjektif untuk melakukan kegiatan. Sikap seseorang terbentuk karena ada objek tertentu yang memberikan rangsang pada dirinya. Sikap adalah bagian yang penting dalam berinteraksi dengan orang lain. Sikap dapat bersifat positif dan negative. Sikap positif memunculkan kecenderungan untuk menyenangi, mendekati, mnerima, atau bahkan mengharapkan kehadiran objek tertentu. Sedangkan sikap negative memunculkan kecenderungan untuk menjahui, membenci, menghindari, menghindari ataupun tidak menyukai keberadaan suatu objek.

Sikap merupakan konsep paling penting dalam psikologis social. Pembahasan berkaitan dengan psikologis (social) hampir selalu menyertakan unsur sikap baik sikap individu maupun sikap kelompok sebagai salah satu bagian dari pembahasannya. sikap berkaitan dengan motif dan mendasari tingkah laku seseorang dapat diramalkan tingkah laku apa yang dapat terjadi dan akan diperbuat jika telah diketahui sikapnya. Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktivitas, akan tetapi berupa kecenderungan tingkah laku. Dalam pergaulan sehari-hari sikap merupakan kecenderungan individu untuk merespon dengan cara yang khusus terhadap stimulus yang ada dalam lingkungan social. Seperti halnya teori sikap yang dikemukakan oleh (Mar’at, 1984:10), Ia mengemukakan bahwa “sikap diartikan sebagai suatu konstruk untuk memungkinkan terlihatnya suatu aktivitas”.

Pengertian sikap dikemukakan oleh Aiken dalam Ramdhani (2009;11), mendefinisikan “sikap sebagai prediposisi atau kecenderungan yang dipelajari dari seorang individu untuk merespon secara positif atau negative dengan intensitas yang moderat atau memadai terhadap objek, situasi, konsep atau orang lain”. Sementara itu, Chalpin dalam Ali dan Asrori (2008:141) “menyamakan sikap sama dengan pendirian. Lebih lanjut dia mendefinisikan sikap sebagai kecenderungan yang relatif stabil dan berlangsung terus-menerus untuk bertingkah laku atau bereaksi dengan cara tertentu terhadap orang lain, objek, lembaga atau persoalan tertentu”. Sedangkan Thurston dalam Bimo Wagito (2003:109) “menyatakan sikap adalah suatu tingkatan afeksi baik yang bersifat positif maupun negative dalam hubungannya dengan objek-objek psikologis. Afeksi yang positif ialah afeksi senang, sedangkan afeksi negative adalah afeksi yang tidak menyenangkan”. Kemudian menurut Gerung dalam Sunarto dan Agung Hartono (2002:170) “sikap secara umum diartikan sebagai kesediaan bereaksi individu terhadap sesuatu hal”.

Pendapat lain mengenai sikap dikemukakan oleh Sunarto (2006:170), yaitu:
Sikap merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap objek di lingkungan tertentu, sebagai suatu penghayatan terhadap objek di lingkungan tertentu. Sikap merupakan salah satu aspek psikologis individu yang sangat penting karena sikap merupakan kecenderungan untuk berprilaku sehingga akan banyak mewarnai prilaku seseorang. Sikap setiap orang berbeda atau bervariasi, baik kualitas maupun jenisnya sehingga prilaku individu menjadi bervariasi. Pentingnya aspek sikap dalam kehidupan individu, mendorong para psikologis untuk mengembangkan teknik dan instrument untuk mengukur sikap manusia. Pengukuran sikap dapat dilakukan dengan menilai pernyataan sikapseseorang. Pernyataan sikap adalah rangkaian kalimat yang mengatakan suatu mengenai objek sikap yang hendak diungkap.

Berdasarkan definisi-definisi sikap yang telah dijelaskan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan sikap adalah kecenderungan seseorang untuk bertindak, berfikir, dan merasa dalam menghadapi objek, ide, situasi atau nilai untuk menetukan apakah orang harus setuju atau tidak setuju terhadap sesuatu menentukan apa yang disukai, diharapkan, baik yang bersifat positif maupun negatif. Sikap siswa yang positif terutama kepada guru dan mata pelajaran yang diterima merupakan tanda yang baik bagi proses belajar siswa. Sebaliknya, sikap negative yang didiringi dengan kebencian terhadap guru dan mata pelajarannya menimbulkan kesulitan belajar siswa tersebut, sehingga prestasi belajar yang dicapai siswa akan kurang memuaskan.

Pengertian siswa menurut pasal 1 ayat 4 UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003, siswa didefinisikan “sebagai anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia”. Sedangkan menurut Syaiful Bahri Djamarah (2005) “siswa adalah setiap orang yang menerima pengaruh dari seseorang atau kelompok orang yang menjalankan kegiatan pendidikan”.

Pendapat lain menurut Hamalik (2001:99) “mengatakan siswa adalah salah satu komponen diam dalam pengajaran disamping guru, tujuan, dan metode pengajaran”. Kemudian menurut Shafique Ali LIhan,”siswa adalah orang yang datang kesuatu lambang untuk memperoleh beberapa tipe penddikan”. Sedangkan menurut Sardiman (2007:111) “siswa atau anak didik adalah salah satu komponen manusia yang menempati posisi sentral dalam proses belajar-mengajar”.

Berdasarkan uraian beberapa pendapat di atas mengenai siswa, dapat di simpulkan bahwa siswa adalah seseorang atau sekelompok orang yang menjalankan kegiatan pendidikan dan berusaha untuk mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran.

Posting Komentar untuk " Pengertian Sikap Siswa"