Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

 Tulis Artikel dan dapatkan Bayaran Tiap Kunjungan Rp 10-25 / kunjungan. JOIN SEKARANG || INFO LEBIH LANJUT

Integrasi demi Kelangsungan Hidup Kelompok

Integrasi demi Kelangsungan Hidup Kelompok

Integrasi sebagai proses melalui beberapa fase, yaitu:
a. Akomodasi
b. Kerjasama
c. Koordinasi
d. asimilasi

Integrasi sebagai salah satu proses dan hasil kehidupan social merupakan alat yang bertujuan untuk mengadakan suatu keadaan budaya yang homogen.

Apabila homogenitas tercapai, kelangsungan hidup kelompok terjamin. Dalam hubungan dan usaha ini, asimilasi merupakan tahap yang paling mendekati integrasi dalam bentuk idealnya. Proses asimilasi merupakan proses searah tau sefihak, melainkan merupakan suatu proses (two- way process) karena menyangkut fihak yang di integrasikan dan kelompok/anggota-anggota lain yang mengintegrasikan diri.
Menurut Ogburn dan nimkoff dalam P. Soedarno (2008: 32), integrasi ialah:
“the process whereby individuals or groups once dissimiliar become similar, become identified in their interest and outlook.”
Process integrasi bukan suatu proses yang berjalan cepat, karena merupakan suatu proses mental pula: “ it is a process of interpenetration and fusion in which person and group acquire the memories, sentiments and attitudes of other person or group and by sharing their experiences and history are incorporated with them in a cultural life”.

Jelaslah bahwa suatu integrasi merupakan suatu ikatan berdasarkan norma yaitu karena kelompoklah merupakan unsure yang “mengatur perilaku, dengan mengadakan tuntutan tentang bagaimana orang harus bertindak”.

Integrasi berhasil apabila:

a. Anggota masyarakat merasa bahwa mereka berhasil mengisi kebutuhan satu sama lain.
b. Apabila tercapai semacam consensus (kesepakatan) mengenai norma-norma dan nilai-nilai sosial
c. Apabila norma-norma cukup lama konsisten dan tidak berubah-ubah.

Interaksi Sebagai Dasar Proses Sosial

a. Interaksi sosial sebagai dasar proses sosial

Setiap individu yang ingin mengenal lingkungan sekitarnya, harus melakukan interaksi dengan lingkungan dan tempat hidupnya itu. Kemudian timbul hasrat ingin hidup bersama-sama mencapai keselarsanan hidup. Dengan interaksi itulah terjadi suatu proses yang di wujudkan. Dengan proses sosial yang dimaksud adalah pengaruh timbal balik antara pelbagai bidang kehidupan bersama. Kehidupan bersama itu dapat dilihat dari beberapa segi atau aspek, yaituada segi kehidupan ekonomi, segi kehidupan politik, segi kehidupan hukum, dan sebagainya. Jadi proses sosial adalah pengaruh timbal balik antara, misalnya, segi kehidupan ekonomi dengan segi kehidupan politik, segi kehidupan politik dengan segi kehidupan hukum, segi kehidupan hukum dengan ekonomi dan seterusnya.

Pada dasarnya gejala-gejala atau fenomena-fenomena, seperti ekonomi, hukum, politik, dan sebagainya, itu tidak dapat bertindak. Oleh karena gejala-gejala atau fenomena-fenomena itu tidak dapat bertindak, sudah tentu tidak dapat bertidak, sudah tentu tidak akan terjadi pengaruh timbal-balik antara gejala yang satu dengan gejala yang lainnya.

Pada dasarnya yang dapat bertindak jadi, yang dapat berhubungan itu adalah manusia yang mewujudkan suatu aktivitas. Dengan demikian, aktivitas sosial itu terjadi karena adanya aktivitas dari manusia dalam hubungannya dengan manusia lain. Oleh karena yang bertindak dalah manusia, jadi yang berhubungan itu adalah manusia, maka dapat dinyatakan bahwa interaksi sosial merupakan bentuk utama dari proses sosial.

b. Unsur Dasar Interaksi Sosial

Menurut Kimbal Young dalam Soeleman B. Taneko (1984:112) interaksi sosial dapat berlangsung antara:

1. Orang-perorangan dengan kelompok atau kelompok dengan orang-perorangan ( there may be to group or group to person relation)

2. Kelompok dengan kelompok ( there is grpup to group interaction)

3. Orang-perorangan (there is person to person interaction)

Posting Komentar untuk "Integrasi demi Kelangsungan Hidup Kelompok"