Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

 Tulis Artikel dan dapatkan Bayaran Tiap Kunjungan Rp 10-25 / kunjungan. JOIN SEKARANG || INFO LEBIH LANJUT

Hukum Bacaan Mad

Pengertian Hukum Bacaan Mad Dalam Tajwid

Untuk kamu yang sedang belajar tajwid, pasti kamu akan menjumpai yang namanya hukum mad. Pengertian hukum bacaan mad sendiri ada 2 jenis, yakni berdasarkan istilah dan bahasa. Menurut istilah hukum mad sendiri terjadi ketika kita menjumpai huruf mad (termasuk wawu, yak, dan hamzah) dalam Al-Quran, di mana jika menemukan huruf mad tersebut maka kita harus membaca panjang. Jenis-jenis hukum mad sendiri terbagi menjadi 1, yakni mad thabi’i (sebagai mad asli) dan juga mad far’i (sebagai bagiannya). Adapun mad far’i sendiri dikelompokkan kembali menjadi 14 macam.
Agar kamu benar-benar memahami pengertian hukum bacaan mad ini, kamu bisa membaca penjelasan hukum mad berikut contohnya di bawah:
  1. Mad Thabi’i
Jika ditemui alif yang letaknya setelah fatihah, atau bisa juga ya’ sukun yang letaknya setelah kasrah, atau wau setelah dhammah, sehingga hukumnya dibaca mad thabi’i. Mad berarti panjang, sedangkan tjhabi’i berarti biasa. Cara membacanya wajib dibaca panjang sepanjang 2 harakat.
  1. Mad Wajib Muttashil
Jika mad thabi’i sendiri bertemu dengan huruf hamzah pada 1 kata atau 1 kalimat. Maka kamu wajib membacanya panjang dengan sepanjang 2,5 kali mad thabi’i atau 5 harakat.
  1. Mad Jaiz Munfasil
Hukum Mad Jaiz Munfasil sendiri terjadi apabila mad thabi’i bertemu huruf hamzah, namun letaknya di lain kalimat. Jaiz berarti boleh, sedangkan Munfasil sendiri berarti terpisah. Sehingga cara membacanya adalah bisa seperti mad thabi’i ataupun bisa seperti mad wajib mustahil.
Sebenarnya, kamu masih bisa mempelajari berbagai jenis pengertian hukum bacaan mad yang lainnya, namun dalam artikel ini kita hanya bisa mempelajari sebagian besar jenis hukum mad saja.

Posting Komentar untuk "Hukum Bacaan Mad"