Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

 Tulis Artikel dan dapatkan Bayaran Tiap Kunjungan Rp 10-25 / kunjungan. JOIN SEKARANG || INFO LEBIH LANJUT

Hukum Kekekalan Massa Hukum Lavoisier

Jika kalian pernah memperhatikan kayu yang dibakar, awal mulanya kayu yang massanya berat setelah dibakar akan menjadi arang yang massa nya jauh lebih ringan. Pada proses pembakaran kayu juga dihasilkan asap dan uap air yang menguap ke udara. Menurut Lavoisier, jika reaksi pembakaran kayu itu kita lakukan di system yang tertutup, dimana tidak menungkinkan terjadi perpindahan materi ke lingkungan, maka massa kayu yang semula sebelum dibakar akan sama dengan massa zat zat yang dihasilkan dari hasil pembakaran. 

Tentu Lavoisier tidak membuktikan fakta ini dengan percobaan pembakaran kayu, ia melakukan percobaan yang lebih sederhana. Ia memanaskan logam timah dengan oksigen dalam wadah tertutup. Setelah ditimbang dengan teliti, ternyata massa zat sebelum reaksi terjadi sama dengan massa zat setelah reaksi. Berdasarkan fakta ini, Lavoisier mengemukakan hukumnya yang berbunyi :

“Pada reaksi kimia, massa zat sebelum reaksi sama dengan sesudah reaksi”

Hukum ini kemudian dikenal dengan nama hukum kekekalan massa. 

Berdasarkan bunyi hukum kekekalan massa diatas, dapat diartikan bahwa materi itu tidak dapat diciptakan atau tidak dapat dimusnahkan. Oleh sebab itu, berdasarkan hal inilah Dalton mengemukkan salah satu point dalam teori atommnya yaitu reaksi kimia itu adalah reaksi pemisahan, penataan ulang dan penggabungan kembali atom atom. Artinya lagi dalam reaksi kimia itu jumlah atom sebelum reaksi harus sama dengan sesudah reaksi.

Perubahan materi yang kita amati dalam kehidupan sehari-hari seperti reaksi pembakaran tadi umumnya berlangsung dalam wadah terbuka. Jika hasil reaksi ada yang berupa gas (seperti pada pembakaran kertas), maka massa zat yang tertinggal menjadi lebih kecil daripada massa semula.

Salah satu percobaan dilaboratorium yang sering dilakukkan untuk membuktikan hukum kekelalan massa adalah mereaksikan zat zat dalam tabung Y yang ujungnya ditutup dengan sumbat gabus. Misalkan saja zat yang akan kita reaksikan adalah Pb(NO3)2 dengan KI.

 Hukum Lavoisier

Larutan Pb(NO3)2 kita letakkan di salah satu ujung dan larutan KI diujung yang lain, kemudian tutup tabung Y dengan menggunakan sumbat gabus. Sebelum kedua zat direaksikkan timbanglah massa tabung Y beserta zat zat tersebut. Setelah itu kedua larutan kita campurkan.
Reaksi yang terjadi adalah :

Pb(NO3)2(aq) + 2KI(aq) →  PbI2(s) + 2KNO3(aq)

Pada reaksi diatas, yang terbentuk adalah PbI2 yang akan mengendap dan larutan KNO3. Kemudian langkah selanjutnya adalah menimbang massa zat yang telah direkasikan ini.

Jika kalian melakukannya dengan teliti maka akan didapatkan bahwa massa zat sebelum reaksi akan sama dengan massa zat setelah reaksi. Hukum kekekalan massa hanya dapat dibuktikan dalam system tertutup atau reaksi dilakukan dalam wadah tertutup saja.

Nah, sampai disini tentu kalian sudah mengerti mengenai apa yang dimaksud dengan hukum kekekalan massa dan bagaimana cara membuktikkannya.

Agar kalian lebih paham, marilah kita lihat beberapa soal berikut ini.

Menentukan manakah reaksi yang sesuai dengan hukum Lavoisier.
Dari beberapa reaksi dibawah ini manakah menurut kalian yang tidak memenuhi hukum kekekalan massa?
1. 7 gram hidrogen + 16 gram oksigen → 18 gram air
2. 32 gram belerang + 64 gram tembaga → 96 gram tembaga sulfida
3. 7 gram besi + 4 gram belerang → 11 gram besi sulfida
4. 24 gram magnesium + 28 gram nitrogen → 52 gram magnesium nitrida
5. 8 gram tembaga + 2 gram oksigen → 10 gram tembaga oksida

Perhatikanlah baik baik reaksi diatas, kenapa tidak ditulis rumus kimianya??
Pada saat hukum ini dikemukakan para ahli belum menemukan rumus kimia untuk senyawa senyawa diatas, jadi kebanyakan buku teksbook kimia untuk universitas hanya membuat nama nama senyawanya saja untuk reaski reaksi yang terjadi.

Tapi berhubung kalian sudah belajar mengenai persamaan reaksi kimia sederhana, tidak ada salahnya kita coba buat reaksinya ya guys . . . sekalian belajar he he he. . . .

Reaksi 1
2H2     + O2        → 2H2O
7 gram + 16 gram   ≠ 18 gram (tidak memenuhi hukum kekekalan massa)

Reaksi 2
S       +   Cu CuS
32 gram + 64 gram  = 96 gram (memenuhi hukum kekekalan massa)

Reaksi 3
Fe     + S       → FeS
7 gram + 4 gram = 11 gram (memenuhi hukum kekekalan massa)

Reaksi 4
3Mg       +    N2 Mg3N2
24 gram + 28 gram  = 52 gram (memenuhi hukum kekekalan massa)

Reaksi 5
Cu     + O2        → CuO
8 gram + 2 gram = 10 gram (memenuhi hukum kekekalan massa)

Ternyata hanya reaksi pertama yang tidak memenuhi hukum kekelalan massa.

Menentukan massa salah satu pereaksi jika reaksi memenuhi hukum kekekalan massa.
5 gram gas hidrogen direaksikan dengan gas nitrogen menghasilkan 20 gram gas ammonia dalam ruang tertutup. Massa gas nitrogen yang bereaksi adalah?

Gas hidrogen + gas nitrogen = gas ammonia
          5 gram + gas nitrogen = 20 gram
                         Gas nitrogen = (20 – 5) gram
                         Gas nitrogen = 15 gram 

Posting Komentar untuk "Hukum Kekekalan Massa Hukum Lavoisier"